Desember 11, 2024

OceanGate, perusahaan yang mengoperasikan kapal selam Titan memutuskan untuk menghentikan seluruh operasionalnya untuk sementara. Semua operasional eksplorasi dan komersial dari perusahaan OceanGate resmi ditangguhkan untuk sementara selama beberapa minggu ke depan. Penangguhan ini dilakukan usai insiden hilang dan meledaknya kapal selam Titan yang menyebabkan CEO Stockton Rush dan empat penumpang lainnya meninggal dunia.

Kapal selam Titan itu sebelumnya dilaporkan kehilangan komunikasi saat menyelam menuju lokasi bangkai kapal Titanic hanya 1 jam lebih 45 menit. Setelah itu kapal selam Titan dinyatakan tenggelam di Samudra Atlantik Utara di lepas pantai Newfoundland, Kanada, pada Minggu (18/6/2023). Atas tenggelamnya kapal selam Titan, perusahaan OceanGate langsung menjadi sorotan media selama berhari hari, sementara beberapa lembaga berusaha mencari ribuan kaki di bawah laut.

Menurut laporan , perusahaan tersebut menggembar gemborkan perjalanan mahal senilai $250.000 atau sekira Rp 3,7 miliar yang mengambil beberapa pilihan 13.000 kaki di bawah permukaan untuk melihat reruntuhan Titanic. Efek Domino RPP Kesehatan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Terkait IHT Heboh Penemuan Puing puing Kapal Selam Titan, Termasuk Potongan Tubuh Manusia

Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres di Jabar, Jateng, dan Jatim Versi 4 Lembaga Survei Halaman 4 Penjaga Pantai AS Temukan Diduga Sisa Jasad Manusia dan Puing Kapal Selam Titan TRANSKRIP Diduga Percakapan Terakhir Awak Kapal Selam Titanic Sebelum Meledak, Alarm Meraung raung

Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Sementara itu, penumpang kapal selam Titan terdiri dari lima orang, yang meliputi Rush, miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha sukses Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun Suleman, serta penyelam Prancis Paul Henry Nargeolet. Kabar tenggelamnya kapal selam Titan ini memicu perbincangan tentang keamaannya.

Usai berita kapal selam Titan tenggelam, banyak cerita yang mencuat keluar dari para penumpang kapal selam Titan di tahun tahun sebelumnya. Mereka berbagi cerita horor saat naik kapal selam Titan, dan kebanyakan mengaku diganggu dengan masalah yang mengancam jiwa. Seorang mantan direktur keuangan perusahaan mengatakan dia berhenti setelah dia diminta menjadi kepala pilot di kapal selam tersebut.

"Saya takut dia ingin saya menjadi kepala pilot, karena latar belakang saya di bidang akuntansi. Saya tidak bisa bekerja untuk Stockton. Saya tidak mempercayainya," kata mantan karyawan yang tidak disebutkan namanya itu kepada . David Lochridge, mantan direktur operasi kelautan OceanGate, diduga dipecat setelah mencoba menyuarakan keprihatinan serupa pada 2018. Dia mengatakan dalam sebuah email: "Saya tidak ingin dilihat sebagai cerita mengadu tapi saya sangat khawatir dia bunuh diri dan orang lain dalam upaya untuk meningkatkan egonya."

Dia mengklaim bahwa pihak perusahaan membalas setelah dia menandai kekhawatiran atas dugaan penolakan OceanGate untuk melakukan pengujian desain eksperimental yang kritis dan tidak merusak. Atas berita tenggelamnya kapal selam Titan ini, banyak orang kemudian membuat perbandingan dengan kronologi kecelakaan Titanic, yang menyebabkan kematian 1.500 orang yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah serangkaian keputusan fatal dibuat. Sutradara James Cameron, yang mengabadikan kegagalan para pemimpin yang sangat kaya dalam filmnya Titanic, menyaksikan dengan ngeri ketika sejarah terulang kembali.

"Saya dikejutkan oleh kesamaan bencana Titanic itu sendiri, di mana kapten berulang kali diperingatkan tentang es di depan kapalnya, namun dia meluncur dengan kecepatan penuh ke lapangan es pada malam tanpa bulan dan banyak orang meninggal sebagai akibatnya," kata Cameron kepada ABC News. "Bagi kami, ini adalah tragedi yang sangat mirip di mana peringatan tidak diindahkan." "Berlangsung di tempat yang persis sama dengan semua penyelaman yang terjadi di seluruh dunia, saya pikir itu sama mencengangkannya. Ini benar benar nyata."

"OceanGate melakukan lebih dari 14 ekspedisi dan lebih dari 200 penyelaman sebelum menangguhkan operasinya," menurut situs webnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *