Desember 11, 2024

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap pada tahun 2022, beban BPJS Kesehatan untuk menangani 6 penyakit gangguan pernapasan mencapai Rp10 triliun. Budi mengatakan, beban ini berpotensi meningkat pada tahun 2023, mengingat tren penyakit gangguan pernapasan juga alami kenaikan, salah satu yang jadi penyebabnya adalah paparan polusi udara yang buruk. "Keenam penyakit yang disebabkan karena gangguan pernapasan ini beban BPJS nya tahun lalu Rp10 triliun. Kalau melihat tren di 2023 naik, utamanya ISPA dan pneumonia, ini kemungkinan juga akan naik," kata Budi dalam konferensi pers seperti ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/8/2023).

Ia menuturkan, ada 6 besar penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan polusi udara. Penyakit pertama yakni Pneumonia atau infeksi paru paru, kemudian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau infeksi pada saluran pernapasan atas. Selanjutnya adalah Asma atau masalah saluran pernapasan, di mana kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak sehingga menyulitkan bernapas. Berikutnya adalah kanker paru paru, dan tuberkulosis yang disebabkan karena genetik maupun bakteri. Serta terakhir adalah Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

Dari 6 penyakit akibat gangguan pernapasan tersebut, 3 terbanyak adalah infeksi paru atau pneumonia, ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), serta Asma. Perbandingan Hasil Survei Terbaru Capres Cawapres di Jateng, Ganjar Mahfud Aman di Kandang Banteng? Halaman 3 Beban BPJS Kesehatan Tangani 6 Penyakit Gangguan Pernapasan Mencapai Rp10 Triliun

Menkes Budi Ungkap 6 Penyakit Dipicu Gangguan Pernapasan Bebani BPJS Kesehatan hingga Rp 10 Triliun Nama dan Foto Anies Baswedan Muncul di Soal Ujian SMK, Disdik Jatim akan Koordinasi dengan Polisi Menkes Lapor ke Presiden 6 Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Gangguan Pernapasan

Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Dari 3 penyakit ini, BPJS menanggung beban Rp8 triliun dari total Rp10 triliun pada tahun 2022 lalu. "Memang perlu sampaikan di sini yang top 3 itu infeksi paru atau pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas, kemudian Asma, ini total sekitar Rp8 triliun dari Rp10 triliun tadi," ungkapnya.

Budi pun mengakui penyebab paling dominan masyarakat alami penyakit gangguan pernapasan adalah polusi udara. Polusi udara menyumbang 24 34 persen dari total pasien yang mengidap penyakit infeksi paru, ISPA dan Asma. "Salah satu penyebab yang paling dominan itu polusi udara, itu antara 24 34 persen dari 3 penyakit utama tadi," katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *